Hikayat Masjid Ratusan Tahun di Tepian Sungai MahakamDi tepian Sungai Mahakam, yang mengalir tenang di kalangan masyarakat Kutai, berdiri megah sebuah masjid yang telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, budaya, dan agama di wilayah ini. Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Jami’ Sultan Sulaiman ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol peradaban yang telah berusia ratusan tahun.

Struktur bangunan masjid ini mencerminkan keindahan arsitektur tradisional Melayu, dengan kombinasi unsur-unsur budaya lokal yang kaya.

Masjid ini terletak di pusat Kota Tenggarong, yang merupakan ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara. Keberadaannya di tepian Sungai Mahakam menambah keindahan dan keanggunan masjid ini. Sungai Mahakam sendiri merupakan jalur transportasi penting bagi masyarakat setempat, yang telah digunakan sejak zaman dahulu untuk perdagangan dan mobilitas sosial.

Seiring berjalannya waktu, Masjid Jami’ Sultan Sulaiman tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan agama. Berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian, tadarus Al-Qur’an, dan pelatihan untuk calon pemimpin umat dilaksanakan di masjid ini.

Keunikan masjid ini tidak hanya terletak pada arsitekturnya, tetapi juga pada adat istiadat yang mengelilinginya. Setiap tahun, masjid ini mengadakan tradisi “Simpul Rindu”, sebuah kegiatan yang melibatkan masyarakat untuk berdoa dan berzikir bersama. Acara ini biasanya diadakan pada malam 27 Ramadhan, untuk mengenang jasa para pendahulu dalam menyebarkan ajaran Islam. Dalam perayaan ini, masyarakat juga mengadakan bazaar makanan tradisional yang melibatkan berbagai komunitas, sehingga menambah keakraban antarwarga.

Kondisi masjid yang sudah berusia ratusan tahun ini tidak terlepas dari tantangan pemeliharaan. Upaya renovasi dilakukan secara berkala untuk menjaga keaslian struktur bangunan.

Hal ini turut mendorong sektor pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara, yang menjadikan masjid sebagai salah satu destinasi wisata religi.

Sebagai bagian dari sejarah dan budaya, Masjid Jami’ Sultan Sulaiman juga mengandung nilai-nilai toleransi dan persatuan